Pemimpin Negeri Para Mullah itu juga menyalahkan "negara bayaran" yang didukung Amerika Serikat (AS) atas insiden mematikan di wilayah tersebut.
Sabir Memon, salah seorang dokter di Trauma Center di Karachi, mengatakan setidaknya tiga orang di antara mereka yang terluka dalam insiden Sabtu (18/12) itu berada dalam kondisi kritis, dan beberapa telah dikirim ke unit perawatan intensif.